vE. ADINDA PROBORINI
07 4114 011
PENULISAN NASKAH DRAMA
TEKS AKHIR PENULISAN NASKAH DRAMA
Ketika Kedamaian Menghilang
(Di Persimpangan Kehidupan)
I
( Di tengah panggung tampak patung berwujud pria dengan tubuh besar,telapak
kanannya terbuka dan terdapat seekor burung,tangan kirinya menggenggam
pedang)
Di tengah panggung seorang prajurit muda berusia 18 tahun, menyambut
penonton dengan senyumannya yang ramah,dia adalah Dalang untuk cerita ini.
Dalang : Selamat malam para hadirin dan selamat datang di dunia kami, sayang
sekali kalian tidak datang di saat yang tepat, saat kepakan burung hantu menghiasi langit
yang cerah, saat harumnya bunga-bunga menggelitik hidung kita atau saat mendengar
tawa ceria anak-anak di angkasa yang berebutan untuk melihat kembang api sihir yang
dapat bercengkerama dengan mereka. Iya iya benar ini di dunia sihir,ah tak percaya
bukan ? Ck..ck..ck...memang sangat disayangkan,tapi memang sudah lama sekat yang
membatasi dunia kalian dan dunia saya terbuka,keseimbangan rusak,keadaan kacau. Pasti
kalian bertanya-tanya mengapa bisa begitu,mari...mari saya tunjukkan tidak usah
ragu,jangan takut,selama bersama saya kalian akan aman karena saya tidak bisa
mati...tenang saja.
(melangkah mendekati patung yang sejak tadi disorot oleh lampu )
Dalang : Semua karena dia (menunjuk patung) yah sebetulnya juga bukan karena
patung ini tapi karena sosok yang dijadikan patung ini. Dia adalah Panglima Lionel,sosok
petarung yang gagah dan lawan yang tangguh,dia adalah penyihir yang dirawat oleh
manusia dan dia adalah penyihir pertama yang bertarung menggunakan pedang.
(berdiri di samping patung ) patung ini sudah berdiri sejak lama,dia menjadi saksi
berbagai macam peristiwa.Anak-anak yang tertawa dan bermain dengan riang
gembira,sepasang muda-mudi yang menjalin kasih semua kedamaian yang pernah ada di
dimensi ini.
(Muncul beberapa anak kecil yang bermain dan tertawa,berkejar-kejaran, lalu ada
sepasang kekasih yang berjalan sambil bersenda gurau)
menyenangkan..menenangkan...
Bahkan dia juga menjadi saksi sejarah penting ketika sepasang kekasih mengikrarkan
janji mereka di depan patung ini
(melihat tokoh Andin dan Samuel yang memunggungi penonton dan berpegangan
tangan)
Ada kenyataan yang tidak diketahui oleh siapapun yang ada di dimensi ini,kenyataan
buruk yang sll disembunyikan. Lionel yang pernah mengalami patah cinta mengeluarkan
kutukannya,bahwa siapapun yang mengikrarkan cinta mereka di depan patungnya maka
mereka akan terkena bencana dan bencana kali ini sangat mengerikan.
Kutukan Lionel menyeret kedua dimensi dalam peperangan,ya keadaan yang damai ini
berubah. Peperangan dimulai,kekacauan datang tanpa diaba-aba.
(melihat bala tentara muncul dari sisi kiri dan kanan panggung mengejar anak-
anak yang bermain,pasangan kekasih yang mengobrol dan mereka memisahkan
tokoh Andin dan Samuel sampai menghilang ke balik panggung)
Dalang masih berdiri tenang dan melihat seorang prajurit muncul membawa
pedang
Prajurit : Sedang apa kamu di sini?
Dalang : Aku harus memberi sambutan pada para penonton,kasihan kan
mereka jauh-jauh menyempatkan waktu untuk datang masa kita diamkan saja. Itu
namanya tidak sopan.
Prajurit : Oh maaf kalau begitu, salam kenal saya prajurit dari kesatuan penyihir. Mohon
maaf kami tidak bisa menyediakan snack utk kalian. (membungkuk sopan kemudian
teringat dengan misinya)
Hei pintar juga kau bisa membuatku lengah
Dalang : (menggumam) memang aku pintar makanya dipilih jadi Dalang,ahli
memutar balikkan pikiran orang..
Prajurit : Ah..ah..kau tadi berkata apa? Berkata apa? Dasar. Apanya yang
memberi sambutan pada mereka.Lagipula ini perang bukan tontonan kau hendak
membunuh mereka semua ?
Prajurit : Hush...hush...ayo pulang sana pulang...
Dalang : Loh..loh..loh..kau kira mereka itu ayam atau bebek,mengusir
mereka seperti itu caranya...lagipula kenapa tidak boleh ? Bukankah semakin berbahaya
justeru semakin menarik untuk ditonton, buktinya korban bencana alam saja menjadi
tontonan lalu kenapa peperangan yang dibuat oleh manusia tidak boleh menjadi tontonan
?
Prajurit : (emosi) Diperingatkan mala bantah,mau aku bunuh ?
Dalang : Heits maaf selama menjadi narator aku tidak bisa dibunuh. Lebih baik
kamu balik sana,kasihan mereka menunggu lama lanjutan dari cerita ini
Prajurit : (menahan kesal) awas kamu,kalau bertemu lagi kubunuh kau.
(prajurit kembali ke belakang panggung)
Dalang : Maaf..gangguan terdapat pada cerita ini bukan pada anda...haha
tidak lucu? Baiklah karena saya disini sebagai dalang bukan pelawak. Akan saya
lanjutkan...karena peperangan telah berlangsung tujuh tahun lamanya akhirnya ada
sekelompok anak muda yang menginginkan perdamaian maka diutuslah Andin,tokoh
utama wanita kita yang memiliki keahlian bertarung melebihi kaum adam, bersama
dengan Adna,sahabat sekaligus rekannya.
Maka cerita dimulai.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar