II
(Andin dan Adna memasuki panggung dengan membawa pedang,sedangkan
belatinya di selipkan di pinggang,langkah mereka berhenti di dekat sungai)
Adna : Kita istirahat di sini saja,besok pagi kita lanjutkan perjalanan lagi.(meletakkan
pedang di sisinya dan melepas mantelnya)
Andin : (membuka peta) Setelah melewati hutan dan menyeberangi sungai kita akan
sampai di markas rahasia pemerintah dan selesailah tugas kita. Tapi apakah dengan
sampainya surat ini perdamaian akan benar-benar terwujud? Bagaimanapun perang ini
telah berlangsung selama tujuh tahun,pasti akan sulit menghentikannya. Adna,bagaimana
pendapatmu (menoleh dan melihat sahabatnya sibuk membuka bekal) Adna ! (berseru
jengkel dan gemas),kau ini diajak diskusi malah sibuk sendiri.
Adna : (melihat Andin dengan tatapan polos ) Aku lapar dan lelah, otakku ini sudah
mulai berhenti untuk berpikir, jangan kau bebani dengan kekhawatiranmu itu. Masalah
usaha perdamaian sudah diatur oleh yang diatas,kita hanya bertugas menyerahkan surat
ini. Sesuatu yang mudah jangan kau persulit,nanti kau susah untuk mengatasi hal mudah
itu karena kau terus berpikir yang justeru bisa mempersulitnya.
Andin : (melihat Adna dan duduk di sampingnya,pedangnya tetap dalam genggamannya
) Kau tampak santai sekali, tidakkan kau menyadari kalau misi kita kali ini menentukan
segalanya. Bahkan ada kemungkinan musuh mengetahui rencana kita dan sedang bersiap-
siap untuk menyergap kita,apa kau tidak mengkhawatirkan hal itu ?
Adna : (berhasil membuka ikatan kain dan mengambil sepotong sandwich kemudian
menawarkannya pada Andin ) Kita bukan orang baru dalam hal ini, bukankah kita berdua
andalan Orlando Academy ? Akademi militer terkemuka di dimensi sihir yang
mengijinkan murid-muridnya untuk membawa pedang,tempat dimana mendidik murid-
muridnya untuk menghadapi pertempuran....sekolah yang....
Andin : (memotong dengan cepat dan mengambil sandwich yg ditawarkan) iya iya aku
tahu aku tahu. Hanya saja aku heran dengan sikap tenangmu..apakah keadaan ini yang
membuatmu bisa bersikap tenang ?
Adna : Mungkin saja begitu. Terkadang bila kita di hadapkan pada keadaan yang tidak
kita inginkan mau tidak mau kita harus menjadi lebih dewasa dari sebelumnya.
Andin : Dan menjadi lebih cerewet dari sebelumnya. Jangan terlalu berteori,kau
mengambil pekerjaan dalang kalau begitu.
Adna : (protes) Andin aneh. Dibecandain ngomel,ditanggap serius malah protes. Ya
sudah malam ini kita bergantian jaganya sekarang kamu tidur saja, aku akan berjaga-jaga
sekarang.
Andin : Selamat malam Adna,selamat malam dalang,selamat malam para
penonton..selamat tidur.(hening)...Adna,apakah kita akan menemui kedamaian?
Adna : (hanya diam tanpa menjawab) (tak berapa lama terdengar dengkuran Andin)
Selamat tidur sahabatku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar